Selasa, 10 Juni 2014

KUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW 9 ZULHIJJAH TAHUN 10 HIJRAH, DI LEMBAH URANAH, GUNUNG 'ARAFAH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 

"Wahai manusia dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan !!! Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak.

Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti akan membuat perhitungan atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba', oleh itu segala urusan yang melibatkan riba' hendaklah dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.

Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga mempunyai atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan mereka ke atas kamu maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang.

Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik! dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu ke atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah, dirikanlah solat lima kali sehari, berpuasalah di Bulan Ramadhan, tunaikanlah zakat dan harta kekayaan kamu dan kerjakanlah ibadah haji sekiranya mampu.

Ketahuilah bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak ada seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan amal soleh.

Ingatlah bahawa kamu akan mengadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan atas segala apa yang telah kamu lakukan. Oleh itu, awasilah tindak-tanduk kamu agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.

Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah disampaikan kepada kamu.

Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya nescaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al-Quran dan Sunnahku.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku ini menyampaikannya pula kepada orang lain dan hendaklah orang yang lain itu menyampaikannya pula kepada orang lain dan begitu seterusnya.

Semoga orang yang terakhir yang menerimanya lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang mendengar terus dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya aku telah sampaikan risalah-Mu kepada hamba-hamba-Mu. "

Senin, 09 Juni 2014

Umat Islam adalah umat terbaik


Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran : 110).
Kamu adalah umat yang terbaik[1] yang ditampilkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-110-120.html#sthash.bR8wTTQ6.dpuf
Kamu adalah umat yang terbaik[1] yang ditampilkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-110-120.html#sthash.bR8wTTQ6.dpuf
Kamu adalah umat yang terbaik[1] yang ditampilkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-110-120.html#sthash.bR8wTTQ6.dpuf

Firman diatas adalah firman Allah SWT yang ditujukan kepada Umat Nabi Muhammad SAW, yaitu umat muslim. Sungguh, suatu kehormatan bagi umat muslim, karena kita mendapatkan predikat yang luar biasa dari Allah SWT. Akan tetapi, saat ini umat muslim justru berbeda dengan firman Allah diatas. Itu terjadi karena kaum muslim sekarang semakin jauh dari agamanya, semakin jauh dari Al-Quran, ketakutan dengan agamanya sendiri, dsb. Banyak orang muslim tidak menyadari predikat ini. Allah menjuluki umat muslim adalah umat terbaik karena mereka menyeru kepada yang makruf (kebaikan) dan mencegah dari yang munkar (kejahatan). Dan inilah sesungguhnya muslim itu, mereka ber amar makruf nahi munkar, dan beriman kepada Allah SWT.


Ada sebuah pengalaman cerita dari seorang Ustadzah yang bercerita bahwa, pada suatu ketika ada seorang pengajar (dosen) dari Amerika Serikat berdialog dengan pengajar (dosen) dari sebuah Perguruan Tinggi. Dosen dari Amerika tersebut bertanya kepada dosen PT itu, “Apakah kalian (dosen-dosen) semua (PT tersebut) menganggap kami orang Amerika, sebagai orang yang hebat?”. Kemudian dosen PT tersebut menjawab: “Tidak, kami tidak menganggap kalian lebih hebat daripada kami.” Kembali dosen dari AS tersebut berkata, “ Ketahuilah bahwa sesungguhnya kami orang-orang Amerika, dari kecil kami selalu ditanamkan dalam diri kami, pikiran kami, bahwa kami (orang-orang AS) adalah orang-orang yang terbaik dibandingkan dengan orang-orang dari negara lain. Dan orang-orang dari negara lain adalah lebih rendah daripada kami, sehingga kami terpacu untuk menjadi yang terbaik di dunia ini.” Begitu kata dosen AS tersebut.


Kisah diatas adalah sebuah kisah nyata, percakapan antara sesama dosen (pengajar) yang berbeda Negara. Perlu diketahui bahwa dosen AS tersebut adalah seorang lulusan S3 dari Universitas di AS yang pernah bekerja untuk pemerintah AS, dan dia juga masih muda. Dan dari dialog diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan sebuah generasi yang hebat, maka sedari kecil kita harus menanamkan pada generasi-generasi kita bahwa kita umat muslim adalah generasi-generasi terbaik. Sehingga, didalam pemikiran mereka terpacu untuk menjadi generasi terbaik, baik di dalam bidang agama, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, para pendidik khususnya orang tua dan juga para guru harus menanamkan hal ini kepada anak-anaknya dan juga kepada anak didiknya. Akan tetapi, mereka tidak boleh menganggap bahwa mereka lebih baik daripada yang lain atau menganggap yang lain lebih rendah daripada mereka.


 Selain itu, yang terpenting juga adalah penanaman aqidah dan akhlaq kepada generasi muda kita, agar mereka selalu berpegang teguh pada agama Allah ini. Dan menjadi para intelektual-intelektual terbaik dibidangnya, dengan selalu terpacu untuk menciptakan atau menemukan teknologi atau penemuan-penemuan terbaru, sehingga kegemilangan islam terpancar dari generasi-generasi ini, generasi umat Nabi Muhammad SAW. Dan agama ini menjadi agama yang bisa menjadi rahmat bagi semesta alam.          

Minggu, 08 Juni 2014

Mengenal Agama Islam lebih jauh


Sebagai seorang muslim, tentu kita sudah tahu apa itu agama islam. Bagi muslim, Islam adalah agama penyempurna yang diturunkan oleh Allah SWT. Akan tetapi, apakah semua muslim tahu bahwa agama mereka tidak hanya mengajarkan ibadah ritual saja kepada Allah SWT, misal: sholat, membaca Quran, puasa, zakat, naik haji, dan sebagainya. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah saja, akan tetapi Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan mengatur hubungan sesama manusia. Islam tidak hanya sekedar agama ruhiyah saja sebagaimana agama-agama yang lain yang hanya mengatur urusan ibadah saja kepada Tuhan. Akan tetapi, agama Islam adalah lebih dari itu. Islam adalah sebuah aqidah aqliyah, yang didalamnya terpancar aturan-aturan kehidupan. Islam mengatur semua aspek bidang kehidupan, mulai dari bidang politik, pemerintahan, ekonomi, hukum, sosial, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Sehingga solusi untuk semua permasalahan yang ada di dunia ini hanyalah islam, karena Islam adalah sebuah ideologi yang mempunyai konsep yang jelas tentang semua bidang kehidupan. Di bidang ekonomi, Islam punya ekonomi syariah, dimana ekonomi syariah atau ekonomi islam ini telah terbukti menjadi solusi atas ketidakstabilan ekonomi saat ini. Islam juga mengatur bidang politik, di mana politik di dalam Islam adalah Ri’ayatu Suunil Ummah yaitu pengurusan terhadap masalah umat. Jadi politik di dalam islam adalah tentang bagaimana mengurus umat atau masyarakat. Bukan mengurus partai seperti sekarang ini, sibuk dengan koalisi, dan sebagainya. Islam juga mengatur bidang pendidikan, pengaturan Islam di dalam pendidikan adalah tentang bagaimana negara bisa memberikan pendidikan gratis kepada warganya. Kurikulum yang sesuai dengan Islam, dengan penanaman aqidah yang kuat kepada siswanya. Pendidikan yang bisa gratis hingga perguruan tinggi, bahkan hingga S3. Pendidikannya juga berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan. Setiap siswa/mahasiswa akan dirangsang untuk bisa menciptakan teknologi baru/ penemuan baru, sehingga ilmu pengetahuan bisa berkembang pesat.

Sementara di bidang kesehatan, Islam akan memberikan pengobatan atau layanan kesehatan gratis kepada warganya. Pelayanan kesehatan terbaik, tanpa membedakan kelas-kelas. Di bidang hukum, Islam telah mengatur hukum-hukum untuk manusia, guna diterapkan di kehidupan ini. Hukum itu terdiri dari hukum pidana maupun hukum perdata. Sifat dari hukuman tersebut adalah bersifat menjerakan orang yang telah berbuat kriminal, sehingga kelangsungan hidup umat manusia bisa dijaga. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 179).   
    
Allah SWT berfirman bahwa di dalam hukum qisas itu ada jaminan keberlangsungan hidup manusia. Di mana hidup manusia itu akan terjaga karena orang tidak akan mudah untuk menghilangkan nyawa orang lain, tidak mudah untuk membunuh orang lain.

Ya itulah Islam, sungguh agama yang indah, agama yang menjunjung martabat manusia, agama yang lengkap dengan pengaturan sistem kehidupannya. Agama atau ideologi yang akan menjadi solusi bagi permasalahan hidup manusia. Islam mengatur dari hal yang kecil hingga yang besar. Hal yang kecil misalnya, harus menggunakan tangan kanan ketika makan, mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke kamar mandi dan juga berdoa sebelumnya, dan sebagainya. Sehingga, ketika kita memiliki masalah, teman kita memiliki masalah, keluarga kita memiliki masalah, bahkan negara kita memiliki masalah, solusinya hanya pada Islam. Karena agama ini diturunkan untuk menjadi solusi bagi permasalahan hidup manusia dan sebagai rahmat bagi semesta alam. Jadi bagi anda yang sudah muslim, kenalilah agama anda yang agung ini. Mempelajari ilmu yang ada di dalam agama ini, karena ilmu ini tidak akan pernah habis ketika dikaji. Dan jadilah seorang muslim yang sejati, seorang muslim yang mengenal agamanya. Dan tidak juga hanya menyimpannya untuk dirinya sendiri, akan tetapi juga disampaikan kepada orang lain, karena itu akan menerangi seluruh kehidupan manusia, ketika ia mau menyebarkannya. Dan juga untuk menyampaikan kepada orang lain yang mungkin belum mengenal Islam. Kita kenalkan islam sebagai agama yang agung, agama yang indah, agama yang menjadi ideologi bagi para penganutnya. Agama yang akan mengatasi masalah dalam kehidupan mereka.

 Oleh karena itu, kewajiban kita untuk mendakwahkan agama ini kepada orang lain, untuk mengenalkan kepada mereka bagaimana agama Islam yang sesungguhnya. Baik kepada orang muslim sendiri, maupun kepada non-muslim. Dan memperjuangkan agama ini yaitu Islam sebagai sebuah ideologi yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui sebuah daulah (negara) yang mengadopsi Islam sebagai ideologinya. Sehingga Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam benar-benar akan tercipta. Dan kehidupan ini akan diberkahi oleh Allah SWT, sebagaimana firmannya:

“Dan Sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan Al-Quran yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka”. (QS. Al-Maidah : 66)
                                                                                                                 

Rabu, 04 Juni 2014

Memahamkan apa itu Daulah Islam (Negara Islam) dengan sistemnya Khilafah Islamiyah


Daulah Islam atau negara Islam adalah negara dimana aturan yang dipakainya adalah aturan Islam. Banyak kaum muslimin yang salah paham tentang negara Islam, menurut mereka negara islam adalah negara yang akan memaksa semua warganya harus beragama Islam. Inilah yang tidak dipahami oleh umat muslim saat ini. Bagi Mereka, Islam hanyalah sebuah agama yang peruntukannya hanya untuk individu saja. Ini adalah pemahaman yang salah, karena sesungguhnya Islam itu lebih dari sekedar agama, Islam adalah agama sekaligus ideologi. Mengapa ideologi, karena sesunggguhnya pengertian ideologi itu sendiri adalah pemahaman yang menyeluruh tentang semua aspek kehidupan yang melahirkan peraturan kehidupan. Islam mengatur semua bidang kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, pendidikan, kesehatan, dsb. Dan disinilah letak rahmatan lil ‘alamiin dari Islam. Kita tengok sebentar ke sejarah, Ketika Rasulullah SAW pertama kali mendirikan negara Islam di madinah, maka yang dilakukan oleh beliau adalah menegakkan negara tersebut dengan syariat Allah. Karena Allah SWT telah berfirman: 

...maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu..
(QS. Al-Maidah:48)         
                                  
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Maidah:49)

Jelas sekali bahwa ayat diatas menyuruh kita untuk berhukum kepada hukum Allah SWT. Disinilah sebenarnya urgensinya Negara Islam (Daulah Islam). Ketika Rasulullah SAW wafat, kepemimpinan umat Islam pada saat itu digantikan oleh khalifah, yaitu para sahabat Nabi (Khulafaur Rosyidin). Dimana, ketika kepemimpinan Khulafaur Rosyidin, Islam telah berhasil menguasai eropa selatan, afrika utara, timur tengah, dsb yaitu menguasai 2/3 dunia. Inilah bukti bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamiin, sebagai rahmat bagi semesta alam. Kepemimpinan para khalifah juga sangat amanah. Dikisahkan pada masa Umar Bin Khattab, setiap malam beliau selalu berkeliling ke rumah-rumah penduduk untuk memastikan bahwa rakyatnya tidak ada yang kelaparan. Inilah islam, agama yang mengajarkan untuk peduli dan mencintai umat. 


Di dalam daulah Islam atau Negara Islam, negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan gratis, misal: pemenuhan bahan makanan pokok, pendidikan gratis, kesehatan gratis, lapangan kerja yang memadai, dan sebagainya.  Pernah suatu ketika di Spanyol, ketika Islam telah menyebar kesana, karena Islam sangat menghormati dan menghargai mereka. Sampai-sampai banyak rakyat spanyol yg akhirnya memeluk islam, karena mereka sadar bahwa agama islam ini adalah agama yg mulia. Agama yang memuliakan manusia, yang mengatur manusia dengan hukum Allah. Agama yang memang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia. Dan Allah juga berjanji bahwa Allah akan memberikan amanah kepemimpinan/kemenangan kpd umat muslim, seperti pada firmanNya:

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An-Nur:55)


Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (QS. An-Nashr:1-3)

Tiga bentuk kemenangan al-nasr yang dijanjikan itu adalah :
  1. Mendapat kuasa pemerintahan di muka bumi dengan penguasaan pendukung-pendukung ke atas negara atau wilayah dan memegang tampuk pimpinan.
  2. Menguatkan agama Islam dengan mengurniakannya kewibawaan untuk menentukan kehidupan manusia. Dengan kata lain, Islam menjadi asas kehidupan dan undang-undang dalam negara.
  3. Mewujudkan keamanan dalam kehidupan setelah mereka berhadapan dengan berbagai ancaman, rintangan dan risiko dalam mengharungi perjuangan.
Kemenangan Di Akhirat
Kemenangan di akhirat (al-fawz) adalah kemenangan yang sebenar. Walaupun pejuang-pejuang Islam itu kalah atau gugur di medan peperangan atau sebarang medan perjuangan lain, namun pada hakikatnya mereka telah beroleh kemenangan. Kemenangan inilah yang menjadi matlamat sebenar di dalam perjuangan Islam.

Allah Taala menawarkan kemenangan di dalam firmanNya dalam Surah al-Saff ayat 10-12 :
“Wahai orang-orang yang beriman! Mahukah Aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang boleh menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya?”
Yaitu, kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta kamu berjuang membela dan menegakkan agama Allah dengan harta benda dan diri kamu; yang demikian itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui.”
“(Dengan itu) Allah akan mengampunkan dosa-dosa kamu dan memasukkan kamu ke dalam taman-taman ( syurga) yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, serta ditempatkan kamu di tempat-tempat tinggal yang baik dalam syurga ‘Adn. Itulah kemenangan yang besar.”

Berdasarkan ayat di atas, kemenangan di akhirat itu meliputi empat perkara :
  1. Mendapat jaminan keselamatan dari azab yang pedih di akhirat.
  2. Mendapat keampunan dari Allah Taala di atas segala dosa yang telah dilakukan.
  3. Dimasukkah ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai yang mengalir.
  4. Mendapat tempat tinggal yang baik khusus di yurga yang bernama ‘Adn.

Janji Allah akan kemenangan umat muslim adalah tidak hanya di dunia saja, seperti firman Allah diatas, akan tetapi juga kemenangan di akhirat. Sungguh kemenangan atas umat muslim pasti akan terjadi, karena janji Allah itu pasti. Sesuai dengan bisyarah Nabi Muhammad SAW, bahwa nanti akan tegak khilafah ‘ala minhaj an-nubuwah. Khilafah adalah sistem pemerintahan islam, dimana hukum di dalam kehidupan berasal dari Al-Quran dan As-Sunnah. Islam dijadikan ideologi untuk negara dan akan adanya kesatuan antar negara-negara muslim dibawah kepemimpinan seorang Khalifah.



Sesuai dengan bagan diatas dapat dijelaskan bahwa ideologi saat ini yang di pakai oleh negara-negara di dunia adalah sistem kapitalisme, dengan akidahnya sekulerisme, dan metode penerapan yang digunakan adalah sistem demokrasi. Sementara Islam, ideologinya islam, akidahnya tauhid, dan metode penerapan yang digunakan adalah khilafah. Dua ideologi sangatlah jauh berbeda. Di dalam ideologi kapitalisme, peran Tuhan dan agama dikerdilkan alias dijauhi, krn sistem ini lahir karena kesewenang-wenangan gereja. Sementara Islam menempatkan Allah sebagai pengatur kehidupan, dimana aturannya ada didalam Al-Quran dan As-Sunnah. Itulah perbedaan kedua sistem ini, oleh karena itu setiap muslim pasti mendambakan sistem yang terbaik untuk kehidupannya, yaitu sistem islam. Sistem hidup terbaik dari Tuhan semesta alam, Allah SWT.